Kamis, 23 Oktober 2008

KEBAIKAN YANG TERTULAR

Pagi ini, 21 Oktober 2008, pagi-pagi aku bangun dari tidur dengan pikiran yang agak kacau kalau mengingat-ingat masalahku dengan Citibank. Aku sebenarnya ingin segera lepas dari masalah itu, tapi aku harus terus berjuang supaya keinginan suamiku untuk menuntut kantor itu berhasil.

Aku hanya bisa berserah kepada yang kuasa. Pukul lima aku segera beranjak dari tempat tidur, karena klo ngga begitu aku akan kembali ke pelukan bntal guling yang mengajakku untuk kembali tidur. Aku menyanyikan satu bait lagu penyembahan, berharap hatiku akan mudah untuk mencapai hadiratNya. Aku menyanyikannya dengan pelan, setengah suara ..... lagu selesai.... hening. Aku terus berdoa kepadanya, mengucapkan terima kasih atas malam yang telah kulalui dengan mimpi-mimpi yang kadang bikin aku takut, bingung, lucu dan senang tentunya. Ah, namanya juga mimpi hanya sebuah bunga tidur.

Kubuka alkitab sesuai dengan buku saat teduh yang aku punya, aku membaca Roma 12:6-8 tentang manusia yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam Kristus. Di dalam renungan hari ini dijelaskan bahwa kita masing-masing mempunyai tugas yang berbeda-beda di dlaam dunia ini, ada yang diberi tugas untuk melayani, memberi semangat, memberi pengajaran dan masih banyak lagi. dalam ilutrasinya diceritakan tentang seorang penjaga pintu yang dengan setia memberi senyuman kepada setiap orang yang asuk ke daerah tersebut sehingga memberikan kesan yang dapat menyegarkan jiwa. Dari tugasnya yang hanya sebagai pegawai rendahan (gajinya kecil.red) dia mampu membuat orang mengingat dan berkesan pada bapak itu, padahal dia hanya melakukan tugas yang kita anggap sepele, tapi dilakukan dengan tulus hati dan penuh kerendahan hati.

Cerita ini mengingatkanku pada seorang bapak yang bekerja sebagai gardener di permata bank. Aku bahkan ngga tau siapa namanya. Namun, bapak ini telah memberikan kesan tersendiri bagi aku. Tiap pagi dia selalu tersenyum ramah terhdapku. Bahkan terkadang dikala aku masih jauhpun dia sudah bersiap-siap untuk memberi ucapan salam dengan hati yang tulus. Tapi aku kadang sering iba dengan bapak gardener ini, karena dia kadang di saat tengah menyapu, banyak sekali orang-orang yang tidak menghiraukan dia, bahkan mereka sering berjalan diatas sampah yang tengah dia kumpulkan, sehingga sampah-sampah kadang kembali berserakan, dan mereka hanya berlalu begitu saja tanpa kata permisi dan kata maaf sedikitpun.

Bapak ini memng hanya bekerja sebagai tukang sapu kantor, tapi dia telah menjalankan tugasnya dengan baik dan bahkan dia telah melakukan hal kecil yang mampu memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
ini untuk nyimpen file saya


download here bearshared

foto masa kecil yuliatrihapsari